Malam itu aku dan tiga temanku kebosanan. Malam itu juga malam Jumat, dan tiba-tiba salah satu temanku mengajak kami bermain jelangkung. Katanya iseng saja, tapi aku dengan satu teman lainnya langsung saja mengaku tidak berani. Namun, dua teman lainnya terus menerus memaksa, akhirnya kami setuju.
Tepat
pukul 11 malam, persiapan kami selesai. Mulailah kami dengan ritual yang
orang-orang sudah banyak tahu. 10 menit berlalu tidak ada hal aneh yang
terjadi. Kami
memutuskan bahwa tidak ada apa-apa di kos kami. Akhirnya salah satu temanku
memutuskan untuk tidur, tinggal kami bertiga dalam kamarku.
Jelang
pukul satu pagi, kami mulai mendengar suara orang mencakar-cakar dinding
kamarku. Aku
bingung, aku kira hanya kucing garong yang biasa keluyuran di sekitar kos.
Tidak lama berselang, tiba-tiba ada ketukan keras di pintu kamarku.
Temanku
langsung beranjak untuk buka pintu, tapi tidak ada orang di luar. Semua
penghuni kos sudah masuk dalam kamar masing-masing. Kami mulai panik, aku
meminta teman-temanku untuk tetap dalam kamar. Namun, pintu kamar, jendela, dan
pintu lemariku mulai bersuara, seperti ada yang memukul-mukul.
Kami
sangat panik dan ketakutan. Kami tidak berani untuk berada di dalam kamar, tapi
juga tidak berani melihat apa yang di luar. Yang benar saja kami menutup
pandangan dan bersembunyi dalam selimut, bertiga. Kami tidak tahu berapa lama,
kami hanya berusaha tidak ngompol.
Akhirnya
suara-suara itu hilang, dan aku melihat jelangkung kami hilang. Aku beranikan
diri untuk membuka pintu kamar, boneka jelangkung itu ada di luar kamar. Kami putuskan untuk
langsung membakar boneka itu. Tiga malam berikutnya aku tidak berani tidur di
kamarku, aku berpindah-pindah di kamar teman-temanku.
Komentar
Posting Komentar
Komentar anda akan saya saring
Untuk Menghindari unsur SARA